Hari: 3 April 2025

Eks Marinir Tembak Mobil Polisi di Sumut, Buron!

Eks Marinir Tembak Mobil Polisi di Sumut, Buron!

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, di mana seorang mantan anggota Marinir melakukan aksi tembak mobil polisi. Pelaku yang diketahui bernama Chandra alias Rudi, kini menjadi buronan pihak kepolisian. Insiden ini terjadi saat pelaku hendak ditangkap terkait kasus narkoba.

Kronologi Kejadian

Peristiwa tembak mobil polisi ini terjadi pada hari Selasa, 18 Februari 2025, di Perumahan Surya Mas, Kabupaten Asahan. Aksi nekat ini terjadi saat petugas Satuan Narkoba Polres Asahan melakukan penggerebekan terkait kasus narkoba.

“Mulyoto mengatakan peristiwa itu bermula saat anggotanya mendapat informasi jika pria bernama Ali Muda Nasution (45) memiliki narkoba jenis sabu.” 1 seperti yang dilansir dari Detik.com.  

Saat akan ditangkap, Chandra mengeluarkan senjata api dan melakukan tembak mobil polisi. Aksi ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat pelaku menembaki mobil polisi dari jarak dekat, memaksa petugas untuk mundur.

Identitas Pelaku dan Barang Bukti

Pelaku diketahui bernama Chandra alias Rudi, seorang mantan anggota Marinir dengan pangkat terakhir Letda. Dari hasil penggeledahan di rumah pelaku, polisi menemukan sejumlah barang bukti, antara lain:

  • 6 kilogram sabu
  • 1 unit senjata api jenis Baretta
  • 262 butir peluru kaliber 9 mm
  • 100 butir peluru kaliber 7 mm

Upaya Pengejaran

Saat ini, Polres Asahan tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku. Pihak kepolisian telah menetapkan Chandra sebagai tersangka dan memasukkannya dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Pengejaran dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak TNI Angkatan Laut.

“Sejauh ini petugas masih mengejar Chandra.” seperti yang dilansir dari Detik.com

Dampak dan Imbauan

Insiden tembak mobil polisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar. Masyarakat juga diminta untuk memberikan informasi kepada pihak kepolisian jika mengetahui keberadaan pelaku.

Kasus ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan pentingnya penegakan hukum. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menangkap pelaku dan membawa kasus ini ke pengadilan.

Tragedi OKU Timur: Bus Ditabrak Kereta, 3 Penumpang Tewas, Perlintasan Tanpa Palang Pintu Kembali Makan Korban!

Tragedi OKU Timur: Bus Ditabrak Kereta, 3 Penumpang Tewas, Perlintasan Tanpa Palang Pintu Kembali Makan Korban!

Sebuah kecelakaan tragis kembali terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel) . Sebuah bus penumpang ditabrak kereta api, mengakibatkan 3 penumpang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka. Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, yang seringkali memakan korban jiwa.

Kronologi Kejadian:

  • Kecelakaan maut ini terjadi pada Minggu, 21 April 2024, di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan Pertanian, Martapura, OKU Timur, Sumsel.
  • Bus penumpang “Putra Sulung” yang melintas di perlintasan tersebut ditabrak oleh kereta api “Rajabasa” yang melaju dari arah Lampung menuju Palembang.
  • Akibat tabrakan yang keras, bus mengalami kerusakan parah dan terpental beberapa meter.
  • Tiga penumpang bus dilaporkan tewas di lokasi kejadian, dan sejumlah penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Penyebab Kecelakaan:

  • Penyebab utama kecelakaan ini adalah tidak adanya palang pintu di perlintasan kereta api tersebut.
  • Menurut keterangan saksi, bus mengalami mati mesin di tengah perlintasan.
  • Masinis kereta api telah mencoba menghentikan laju kereta, tetapi jarak yang terlalu dekat membuat tabrakan tidak terhindarkan.
  • Perlintasan tersebut hanya di jaga oleh sejumlah sukarelawan.

Fakta Perlintasan Kereta Tanpa Palang Pintu:

  • Perlintasan kereta api tanpa palang pintu masih banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di OKU Timur.
  • Perlintasan ini sangat berbahaya karena tidak ada peringatan yang jelas bagi pengguna jalan saat kereta api akan melintas.
  • Kurangnya kesadaran pengguna jalan dan kurangnya pengawasan dari pihak terkait juga menjadi faktor penyebab seringnya terjadi kecelakaan di perlintasan ini.
  • Dalam tiga bulan terkahir, telah terjadi 2 kali kecelakaan di lokasi yang sama.

Dampak Kecelakaan:

  • Tiga penumpang bus tewas di lokasi kejadian.
  • Sejumlah penumpang lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.
  • Kecelakaan ini menyebabkan kerusakan pada kereta api dan jalur perlintasan.
  • Kejadian ini menimbulkan trauma dan kesedihan bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.

Kecelakaan maut di OKU Timur ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang bahaya perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Diperlukan tindakan nyata dari pemerintah dan kesadaran dari masyarakat untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa.