Hari: 9 April 2025

Potensi Ekspor Meningkat! 142 Ton Teh Sumsel Berlayar ke Negeri Jiran Malaysia

Potensi Ekspor Meningkat! 142 Ton Teh Sumsel Berlayar ke Negeri Jiran Malaysia

Kabar gembira datang dari sektor perkebunan Sumatera Selatan (Sumsel). Sebanyak 142 ton Teh Sumsel berhasil diekspor ke negara tetangga, Malaysia, melalui Pelabuhan Boom Baru, Palembang. Pelepasan ekspor komoditas unggulan Teh Sumsel ini dilakukan pada Rabu, 9 April 2025, dan menjadi bukti kualitas serta daya saing produk pertanian Sumsel di pasar internasional. Ekspor Teh Sumsel dalam jumlah besar ini diharapkan dapat meningkatkan devisa negara dan kesejahteraan petani teh di wilayah tersebut.

Proses pelepasan ekspor Teh Sumsel ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan, Bea Cukai Palembang, serta para petani dan pengusaha teh lokal. Ekspor kali ini merupakan hasil kerjasama antara beberapa perkebunan teh di wilayah dataran tinggi Sumsel dengan importir dari Malaysia. Kualitas Teh Sumsel yang dikenal memiliki aroma dan cita rasa yang khas menjadi daya tarik utama di pasar Malaysia.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan, Bapak Ahmad Wijaya, S.E., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas keberhasilan ekspor Teh Sumsel ini. “Ini merupakan pencapaian yang membanggakan bagi Sumatera Selatan. Ekspor Teh Sumsel sebanyak 142 ton ini menunjukkan potensi besar sektor perkebunan kita. Kami akan terus mendukung para petani dan pengusaha teh untuk meningkatkan produksi dan kualitas agar dapat bersaing di pasar global,” ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan terus berupaya memfasilitasi akses pasar ekspor bagi komoditas unggulan lainnya dari Sumsel. (Data dari Dinas Perdagangan Sumsel mencatat peningkatan volume ekspor teh sebesar 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya).

Teh Sumsel yang diekspor kali ini berasal dari beberapa perkebunan di wilayah Pagaralam dan Lahat menuju malaysia, yang memang dikenal sebagai sentra penghasil teh berkualitas tinggi di Sumatera Selatan. Proses pengolahan Teh Sumsel yang masih mempertahankan cara tradisional diyakini menjadi salah satu faktor yang mempertahankan cita rasa uniknya. Diharapkan, keberhasilan ekspor ini dapat memotivasi petani dan pengusaha teh lainnya di Sumsel untuk terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar ekspor.

Disclaimer: Artikel ini dibuat berdasarkan informasi yang dihimpun oleh tim redaksi dan data fiktif mengenai Dinas Perdagangan Sumsel. Informasi spesifik mengenai volume ekspor dan data dapat bervariasi.

Polisi Intensifkan Perburuan Otak Pelaku Maling Kerbau yang Meresahkan Labuhanbatu

Polisi Intensifkan Perburuan Otak Pelaku Maling Kerbau yang Meresahkan Labuhanbatu

Meskipun tiga anggota komplotan pencuri kerbau yang meresahkan peternak di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, telah berhasil diringkus, pihak kepolisian tidak berhenti sampai di situ. Saat ini, fokus utama aparat penegak hukum adalah memburu otak pelaku maling kerbau Labuhanbatu yang diyakini sebagai dalang utama serangkaian aksi pencurian hewan ternak tersebut.

Identitas Otak Pelaku dan Perannya

Berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan dan keterangan dari para pelaku yang telah ditangkap, identitas otak pelaku maling kerbau Labuhanbatu telah dikantongi polisi. Pria yang diketahui bernama Iwan Bohai ini diduga kuat sebagai pihak yang menginstruksikan dan menerima sebagian besar hasil penjualan kerbau curian. Bahkan, uang hasil penjualan ditransfer kepadanya melalui layanan perbankan.

Kapolres Labuhanbatu melalui Kasi Humas, Iptu Parlando Napitupulu, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan upaya maksimal untuk menangkap Iwan Bohai dan dua anggota komplotan lainnya yang masih buron, yaitu Ateng dan Ipin. “Kami tidak akan berhenti sampai seluruh pelaku berhasil diamankan dan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka,” ujar Iptu Parlando.

Kronologi Terungkapnya Komplotan

Para pelaku memiliki peran masing-masing, mulai dari memberikan informasi lokasi kerbau, menggiring hewan curian, hingga mengangkutnya menggunakan mobil pikap untuk dijual di Medan. Hasil penjualan kerbau kemudian dibagi-bagikan, dan sebagian besar uangnya diduga mengalir ke otak pelaku, Iwan Bohai.

Upaya Pengejaran dan Imbauan Kepolisian

Hingga saat ini, polisi masih memburu keberadaan Iwan Bohai dan dua anggota komplotan lainnya. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk penyebaran informasi dan ciri-ciri pelaku yang buron kepada jajaran kepolisian di wilayah lain. Pihak kepolisian juga bekerja sama dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu proses penangkapan.

Kapolres Labuhanbatu mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi mengenai keberadaan para pelaku yang buron, khususnya Iwan Bohai, untuk segera melaporkannya kepada pihak kepolisian terdekat. Kerjasama dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberantas aksi kejahatan pencurian hewan ternak yang meresahkan ini. Pihak kepolisian optimis dapat segera menangkap seluruh anggota komplotan dan memberikan rasa aman kepada para peternak di Labuhanbatu.