Hari: 14 April 2025

Meresahkan! 2 Geng Motor Bersajam Rampok Warga di Medan Berhasil Diringkus Polisi

Meresahkan! 2 Geng Motor Bersajam Rampok Warga di Medan Berhasil Diringkus Polisi

Aparat kepolisian dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan berhasil membekuk dua kelompok geng motor bersajam yang kerap melakukan aksi perampokan terhadap warga di wilayah hukumnya. Penangkapan yang dilakukan secara terpisah di beberapa lokasi di Kota Medan pada Senin malam, 14 April 2025, sekitar pukul 23.00 WIB, berhasil mengamankan total enam orang anggota geng motor bersajam beserta barang bukti senjata tajam yang mereka gunakan.

Penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian laporan warga yang menjadi korban perampokan oleh geng motor bersajam di berbagai wilayah di Medan. Modus operandi kelompok ini adalah dengan berkonvoi menggunakan sepeda motor dan tidak segan-segan melukai korban menggunakan senjata tajam jika melakukan perlawanan. Salah satu kasus terakhir yang menjadi perhatian adalah perampokan terhadap seorang pedagang kaki lima di kawasan Jalan Sutomo yang mengalami luka bacok akibat ulah geng motor bersajam ini.

Tim khusus dari Satreskrim Polrestabes Medan kemudian melakukan penyelidikan intensif berdasarkan laporan korban dan saksi mata. Setelah berhasil mengidentifikasi anggota kedua kelompok geng motor ini, petugas melakukan penggerebekan di beberapa lokasi yang berbeda dan berhasil mengamankan para pelaku beserta barang bukti berupa celurit, pedang, dan sepeda motor yang digunakan saat beraksi.

Kepala Satreskrim Polrestabes Medan, Kompol Fathir Mustafa, S.I.K., M.H., saat memberikan keterangan pers pada Selasa dini hari, 15 April 2025, di Mapolrestabes Medan menegaskan komitmen pihaknya dalam memberantas aksi geng motor yang meresahkan masyarakat. “Kami telah berhasil menangkap dua kelompok geng motor yang sering melakukan aksi perampokan di Medan. Penangkapan ini adalah hasil kerja keras anggota kami dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat,” ujar Kompol Fathir Mustafa.

Pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap para pelaku untuk mengungkap jaringan dan kemungkinan adanya kasus perampokan lain yang melibatkan kedua kelompok geng motor ini. Para pelaku akan dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Polrestabes Medan mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan segera melaporkan kepada pihak kepolisian jika melihat adanya aktivitas kelompok bermotor yang mencurigakan. Pihak kepolisian juga akan terus meningkatkan patroli untuk mencegah aksi geng motor di wilayah Kota Medan.

Kabar Duka: Harimau Sumatera Dewi Siundul Mati di Barumun, Sumut

Kabar Duka: Harimau Sumatera Dewi Siundul Mati di Barumun, Sumut

Kabar duka menyelimuti dunia konservasi Indonesia. Seekor Harimau Sumatera betina bernama Dewi Siundul mati di Suaka Satwa Barumun, Sumatera Utara, pada hari Minggu, 19 Maret 2023. Kematian Dewi Siundul tentu menjadi kehilangan besar bagi upaya pelestarian Harimau Sumatera, satwa langka yang dilindungi.

Riwayat Hidup dan Kondisi Kesehatan

Dewi Siundul merupakan harimau korban konflik dengan manusia di beberapa desa di Kabupaten Padang Lawas. Ia diselamatkan dan dievakuasi ke Suaka Satwa Barumun pada 16 Desember 2021 dalam kondisi yang memprihatinkan. Saat itu, Dewi Siundul diperkirakan berusia 14 tahun, usia yang tergolong tua untuk harimau liar.

Saat dievakuasi, Dewi Siundul mengalami luka parah di bagian perut hingga berulat dan mengalami malnutrisi kronis. Kondisinya sangat lemah dan kurus. Setelah dirawat intensif selama beberapa bulan, kondisinya sempat membaik dan diusulkan untuk dilepasliarkan. Namun, kondisi kesehatannya kembali menurun dan akhirnya mati karena sakit.

Penyebab Kematian dan Upaya Konservasi

Penyebab pasti kematian Dewi Siundul masih dalam proses nekropsi oleh tim dokter hewan. Namun, kondisi kesehatannya yang buruk sejak awal diduga menjadi faktor utama.

Kematian Dewi Siundul menjadi pengingat tentang pentingnya upaya konservasi Harimau Sumatera. Satwa langka ini menghadapi berbagai ancaman, seperti hilangnya habitat, perburuan liar, dan konflik dengan manusia.

Pemerintah dan berbagai pihak terkait terus berupaya untuk melindungi Harimau Sumatera melalui berbagai program, seperti patroli hutan, penegakan hukum, dan edukasi masyarakat. Namun, upaya ini membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk berhasil.

Harapan dan Ajakan

Kematian Dewi Siundul menjadi kehilangan yang menyedihkan. Namun, kita tidak boleh menyerah dalam upaya pelestarian Harimau Sumatera. Mari kita terus berjuang untuk melindungi satwa langka ini agar tidak punah di masa depan.

Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya konservasi Harimau Sumatera dengan tidak melakukan perburuan liar, menjaga kelestarian hutan, dan melaporkan jika melihat aktivitas ilegal yang mengancam harimau.

Kematian Dewi Siundul menjadi pukulan telak bagi upaya konservasi Harimau Sumatera. Semoga hal ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam melindungi satwa langka ini.