Pembakaran Hutan untuk Lahan Sawit Masih Marak di Riau, Ancaman Bencana Asap

Praktik pembakaran hutan untuk lahan sawit masih menjadi momok di Provinsi Riau, mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat. Meskipun telah dilarang tegas, kasus-kasus pembakaran lahan ilegal terus bermunculan, terutama menjelang musim kemarau. Modus operandi ini dilakukan untuk membuka lahan dengan cepat dan murah, namun dampaknya sangat merugikan.

Pembakaran hutan untuk lahan sawit ini tidak hanya merusak ekosistem hutan gambut yang vital, tetapi juga memicu bencana asap lintas batas. Asap tebal yang dihasilkan dapat menyebar hingga ke negara-negara tetangga, menyebabkan masalah pernapasan serius dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Ini adalah ancaman yang berulang setiap tahun.

Upaya penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan untuk lahan memang telah dilakukan, namun belum memberikan efek jera yang optimal. Banyak kasus yang sulit diungkap tuntas karena modus operandi yang terorganisir dan melibatkan berbagai pihak. Diperlukan sinergi lintas sektor untuk menangani masalah ini secara serius.

Masyarakat setempat seringkali menjadi korban utama dari praktik pembakaran hutan untuk lahan ini. Mereka terpapar asap beracun yang menyebabkan berbagai penyakit, terutama ISPA. Selain itu, hilangnya hutan juga berarti hilangnya sumber daya alam yang selama ini menopang kehidupan mereka, memperparah kemiskinan.

Kondisi gambut yang kering di musim kemarau membuat api mudah menyebar dan sulit dipadamkan. Lahan gambut yang terbakar dapat menghasilkan asap dalam jumlah besar selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Pembakaran hutan di area gambut menimbulkan masalah lingkungan yang kompleks dan berkepanjangan.

Pemerintah Provinsi Riau dan pusat terus berupaya mengendalikan situasi ini. Patroli udara dan darat ditingkatkan, serta teknologi pemantauan satelit dimanfaatkan untuk mendeteksi titik-titik api. Sosialisasi kepada masyarakat dan perusahaan mengenai bahaya pembakaran hutan juga terus digencarkan.

Selain penegakan hukum, solusi jangka panjang untuk mengatasi pembakaran hutan ini adalah dengan mendorong praktik pertanian berkelanjutan. Perusahaan perkebunan harus menerapkan metode pembukaan lahan tanpa bakar dan bertanggung jawab penuh atas lahan konsesinya. Edukasi kepada petani kecil juga penting.

Kerja sama dengan komunitas internasional juga krusial dalam memerangi pembakaran hutan untuk lahan dan kabut asap.