Gelombang protes bertajuk “Gerakan Indonesia Gelap” yang dimotori oleh mahasiswa dan aktivis pro-demokrasi terus meluas ke berbagai daerah di Indonesia. Setelah Jakarta, kini gerakan ini juga menjalar ke kota-kota besar lain, termasuk Padang, Sumatera Barat dan Malang, Jawa Timur, menunjukkan konsolidasi perlawanan terhadap berbagai kebijakan pemerintah.
Di Padang, mahasiswa dan aktivis pro-demokrasi yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatera Barat (BEM SB) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat pada Selasa, 18 Februari 2025. Aksi ini diwarnai dengan teatrikal yang menarik perhatian publik.
Sementara itu, di Malang, ribuan mahasiswa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya dan Aliansi Masyarakat Sipil Malang Raya juga turun ke jalan. Aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang pada Selasa, 18 Februari 2025, bahkan sempat ricuh dan massa berhasil menjebol pintu gerbang gedung.
Gerakan “Indonesia Gelap” sendiri merupakan bentuk kritik terhadap kebijakan-kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, terutama setelah 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto. Salah satu tuntutan utama adalah penolakan terhadap pemangkasan anggaran yang berdampak pada pembiayaan program dasar di bidang kesehatan dan pendidikan.
Selain itu, para demonstran juga mendesak pemerintah untuk menolak dwifungsi Tentara Nasional Indonesia, mempersoalkan cawe-cawe Jokowi, dan menuntut penuntasan kasus pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Pemangkasan anggaran, sengsara” dan “Indonesia Cemas 2045”.
Aksi serentak ini menunjukkan adanya kekhawatiran yang meluas di kalangan masyarakat sipil terhadap arah kebijakan negara. Mahasiswa, sebagai agent of change, merasa perlu menyuarakan aspirasi rakyat yang merasa dirugikan oleh keputusan-keputusan pemerintah.
Puncak Gerakan “Indonesia Gelap” secara nasional sendiri berlangsung pada Kamis, 20 Februari 2025, di depan Istana Negara, Jakarta, bertepatan dengan pelantikan serentak para kepala daerah. Tagar #IndonesiaGelap juga ramai di media sosial X, menunjukkan besarnya gelombang dukungan digital.
Dengan terus menyebarnya Gerakan “Indonesia Gelap” ke berbagai daerah, termasuk Padang dan Malang, ini menjadi sinyal kuat bagi pemerintah untuk lebih serius mendengarkan aspirasi masyarakat. Dialog konstruktif dan evaluasi kebijakan mutlak diperlukan demi menjaga stabilitas dan kepercayaan publik.
