Sebuah klaim menarik seringkali terdengar di kalangan peternak dan penggemar unggas, yaitu bahwa bibit ayam dengan ukuran terbesar hanya dapat ditemukan di Pulau Sumatera. Benarkah demikian? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menelusuri lebih dalam mengenai potensi genetik ayam di Sumatera dan membandingkannya dengan wilayah lain di Indonesia.
Sumatera memang dikenal memiliki beragam jenis ayam lokal yang unik dan berpotensi memiliki ukuran tubuh yang besar. Beberapa di antaranya adalah ayam kampung super (yang merupakan persilangan), ayam pelung (meskipun asalnya dari Jawa Barat, populasinya juga signifikan di Sumatera), dan berbagai jenis ayam aduan lokal yang secara genetik memiliki postur tubuh yang kekar dan besar. Potensi genetik ini didukung oleh praktik pemeliharaan tradisional dan lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan optimal.
Namun, klaim bahwa terbesar hanya ada di Sumatera perlu dikaji lebih lanjut. Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi juga memiliki potensi genetik ayam besar di pulau-pulau lain. Misalnya, Jawa memiliki ayam pelung yang terkenal dengan ukuran tubuh dan kokoknya yang panjang. Pulau-pulau lain seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara juga memiliki jenis-jenis ayam lokal dengan karakteristik uniknya masing-masing, yang mungkin saja memiliki potensi ukuran tubuh yang besar melalui seleksi dan pemuliaan yang tepat.
Selain itu, perkembangan ilmu peternakan modern telah memungkinkan terciptanya bibit ayam unggul melalui program persilangan (hibridisasi) yang tidak terbatas pada wilayah geografis tertentu. Bibit ayam broiler dan layer komersial yang banyak beredar di seluruh Indonesia merupakan hasil dari seleksi genetik intensif untuk pertumbuhan cepat dan produksi tinggi, dan bibitnya didistribusikan secara nasional. Ukuran bibit ayam broiler saat menetas memang relatif standar di seluruh Indonesia karena merupakan hasil dari strain unggul yang sama.
Jika klaim “bibit ayam terbesar hanya ada di Sumatera” merujuk pada ukuran bibit ayam kampung atau ayam lokal saat menetas, perbedaan ukuran antar wilayah mungkin saja ada karena faktor genetik lokal dan praktik pemeliharaan. Namun, perbedaan ini kemungkinan tidak signifikan dan variasi ukuran juga dapat ditemukan di berbagai daerah.