Tragis! Seorang Wanita Tewas Jadi Korban Begal di Sumatera, Keamanan Masyarakat Jadi Sorotan

Kabar duka dan kemarahan melanda Kota Medan, Sumatera Utara, setelah seorang wanita menjadi korban keganasan begal hingga kehilangan nyawa. Peristiwa tragis yang terjadi pada Sabtu dini hari, 26 April 2025, sekitar pukul 02.30 WIB, di Jalan Sei Batang Hari, Medan Sunggal, tidak hanya menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga memicu keresahan dan ketakutan yang meluas di kalangan masyarakat Sumatera Utara. Keamanan publik kembali menjadi sorotan utama, menuntut tindakan nyata dan tegas dari aparat penegak hukum untuk menghentikan gelombang kriminalitas yang semakin meresahkan.

Berdasarkan informasi awal dari keterangan saksi mata dan laporan kepolisian Polsek Medan Sunggal, korban yang diketahui bernama Rina Astuti, seorang ibu rumah tangga berusia 32 tahun, sedang mengendarai sepeda motor seorang diri sepulang dari mengantar pesanan makanan daring. Tiba-tiba, korban dicegat oleh pelaku begal yang diduga berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor matic berwarna gelap. Pelaku tidak hanya merampas tas berisi uang tunai dan telepon genggam milik korban, tetapi juga melakukan kekerasan fisik dengan menggunakan senjata tajam, yang sayangnya berakibat pada hilangnya nyawa korban di lokasi kejadian akibat luka parah yang dideritanya.

Tragedi ini menambah daftar panjang korban begal di Medan dan sekitarnya, serta semakin memperkuat kekhawatiran masyarakat akan keamanan diri dan harta benda. Aksi begal yang kini semakin nekat dan tidak segan melukai bahkan menghilangkan nyawa korban menunjukkan peningkatan eskalasi kejahatan yang sangat mengkhawatirkan. Masyarakat merasa bahwa rasa aman mereka telah direnggut, dan aktivitas sehari-hari pun menjadi dibayangi ketakutan, terutama saat berpergian pada malam hari atau melintasi area yang dianggap rawan berdasarkan catatan kriminalitas sebelumnya di kawasan Medan Sunggal.

Reaksi keras dan tuntutan keadilan langsung bergema di media sosial dan di tengah masyarakat Kota Medan. Aparat kepolisian Polrestabes Medan didesak untuk segera bertindak cepat, membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi menyeluruh, menangkap para pelaku yang diduga kuat merupakan residivis, dan memberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatan mereka. Kegagalan dalam mengungkap dan menindak tegas kasus-kasus begal sebelumnya dianggap menjadi salah satu faktor pemicu keberanian para pelaku untuk terus beraksi.